19 Oktober 2024

Pengajian Umum dalam rangka Walimatul Ursy di desa Padangdangan Kecamatan Pasongsongan

 AswajNews_Kamis (17/10/2024) Ikatan Pelajar Santri Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep (IPSAS) kembali menggelar tikar yang dikemas dengan tema pengajian umum dalam rangka walimatul ursy dikediaman saudara Muhammad Farihin dengan saudari Nur Jamilah Airina Desa Padangdangan, Kecamatan Pasongsongan, Kabupaten Sumenep.

Acara ini dihadiri oleh ratusan masyarakat setempat beserta sejumlah tokoh masyarakat dan tak lupa masyaikh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah Ambunten Sumenep.

Seperti biasa acara diawali oleh pasukan banjari Al-fatih PP ASWAJ, saudari Wulandari sebagai pemutar roda acara. Selanjutnya KH. Muh Unais Ali Hisyam selaku pengasuh Pondok Pesantren Ahlussunnah Waljamaah membuka acara pengajian umum tsb.

Pembacaan bingkisan malaikat jibril oleh saudari Salsabila Sudarisman Sh dengan saudari Dewi Hanifah sebagai sari tilawahnya, sholawat nabi oleh Jam’iyah Hadrah Al-Fatih kemudian sambutan pengurus Pondok Pesantren ASWAJ oleh Ustad Suryadi, sekapur sirih oleh Ustad Herman.

Mau’idzoh hasanah yang pertama di dawuhkan oleh KH. Mahain Kholil Imam pengasuh Pondok Pesantren Tengginah (Ambunten), beberapa penyampaian beliau yang penulis catat antara lain :

“ Beliau menjelaskan mengenai makna kata nikah (نكاح) yaitu :

Huruf nun memiliki makna nikmat, kaf adalah karomah, alif adalah ulfatan (kasih sayang) dan ha’ bermakna hikmah “

“ Tugas seorang istri pada dasarnya ada 2 yaitu : Melayani suami dan menjaga hartanya “

Selanjutnya mau’idzoh hasanah yang kedua oleh Lora Ahmad Sa’dud Daro’in putra dari KH. Musleh Adnan sekaligus pembacaan do’a, penjelasan yang penulis rangkum dari dawuh beliau antara lain :

“ Yang sulit bukanlah cinta akan tetapi mempertahankannya karena ketika sudah menikah sepasang suami istri akan mengetahui kekurangan dan kelebihannya masing-masing itu yang sulit”

“ Beliau juga menceritakan tentang kisah Nabi Musa As yang membelah batu yang didalamnya berisi ulat yang berdzikir kepada Allah SWT “Aku berada didalam batu saja kecil, tidak pernah Allah SWT lupakan dan selalu Allah SWT beri makan” kata ulat tersebut”

“ Jika seseorang menginginkan keterangan ketika beribadah kepada Allah SWT maka harus mengurangi makan”

Sedangkan acara yang terakhir pemberian kenang-kenangan oleh Orda IPSAS kepada saudari Nur Jamilah Airina dan ditutup dengan penampilan-penampilan yang telah disajikan oleh putra dan putri Orda IPSAS (Ikatan Pelajar Santri Ahlussunnah Waljamaah), penampilan yang pertama dengan tema “The Guardian Of Nusantara” oleh putri ipsas musikalisasi puisi yang ditampilkan kali ini berisi tentang keindahan-keindahan Nusantara serta mengandung beberapa sejarah para pahlawan dalam memerdekaan Negara Indonesia. Penampilan yang kedua oleh putra ipsas dengan tema “Ampuni aku Tuhan” drama yang disutradarai oleh Moh Ubaidillah (Pengurus Orda Ipsas) ini menceritakan tentang seorang anak yang durhaka kepada orang tuanya sehingga ia menyesali perbuatannya, dalam kisah inspiratif ini tentunya banyak mengandung fakta dan hikmah yang dapat direnungi untuk dijadikan pelajaran dalam kehidupan nyata. 

FOTO DOKUMENTASI







Pewarta : Suryadi


0 Komentar:

Posting Komentar